Kelas Belajar Kelompok Pelaku Pengembangan Penghidupan Desa Program BangKIT Kabupaten Sumba Barat Daya
Pada tanggal 10 Desember 2024, Program BangKIT memfasilitasi kegiatan kelas belajar di Desa Wura Homba, Kabupaten Sumba Barat Daya. Kegiatan kelas belajar di Desa Wura Homba dihadiri oleh delapan belas peserta (2 laki-laki dan 16 perempuan). Dalam periode Bulan September hingga Desember 2024 telah dilakukan pertemuan berkala dengan kelompok penghidupan di empat puluh desa Program BangKIT untuk melakukan evaluasi dan saling berbagi pembelajaran dalam mengimplementasikan kegiatan penghidupan masing masing yang dikenal dengan “Kelas Belajar".
Kelas belajar ini merupakan salah satu tahapan kegiatan pendampingan kepada kelompok penghidupan di mana setiap orang dan kelompok penerima manfaat saling berbagi pengalaman, menceritakan pembelajarannya terkait teknik maupun pengetahuan baru mereka terkait dengan tindakan atau cara mengembangkan atau meningkatkan produksi usaha serta teknik pencegahan atau penanggulangannya. Catatan pengalaman dan pembelajaran yang diperbincangkan dalam kelas belajar tersebut diantaranya kegiatan konservasi, pertanian, peternakan, usaha ekonomi rumah tangga (home industry), kegiatan pertukangan dan perbengkelan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan adaptasi masyarakat desa terhadap perubahan, baik dari sisi sosial, ekonomi maupun alam (lingkungan/iklim) di desa. Kelas belajar di DFesa Waru Homba sendiri mempertemukan kelompok Perempuan yang memiliki usaha atau kegiatan penghidupan pada sektor usaha mikro kecil yakni menenun.
Ribka Inya Kaka, salah satu peserta kegiatan kelas belajar menyampaikan bahwa setiap hari ia dan sebagian besar anggota kegiatan kelas belajar lainnya melakukan aktivitas menenun di rumah, “ Saat musim tanam tiba, kami biasanya akan bangun lebih awal dipagi hari untuk bergegas ke kebun dan menyiapkan makanan untuk anggota keluarga, selepas tengah hari saat kami kembali ke rumah para perempuan akan melanjutkan kegiatan menenun yang kami tinggalkan. Rutinitas ini akan terus berulang ketika musim tanam menjelang,” ungkap Ribka.
Pada kesempatan yang sama Rosalia Rendi Mete mengucapkan terima kasih kepada ketua kelompok yang telah menjadi penghubung yang baik dengan pemerintah Desa Wura Homba dengan cara mendistribusikan bantuan dua dos benang tenun per individu yang boleh diterima oleh setiap anggota kelompok kegiatan penghidupan menenun di dusun empat desa Wura Homba. Rosalia mengatakan bahwa dari dukungan yang diberikan para penenun telah menghasilkan kain tenun dan telah dipasarkan.
Menurut para penenun yang hadir dalam kelas belajar, setiap penenun telah menghasilkan dua lembar kain tenun motif kodi dari hasil bantuan modal usaha dalam bentuk dua dos benang tersebut dan rata-rata penghasilannya adalah lima ratus ribu rupiah. Dari hasil pemasaran kain tenun, kemudian digunakan lagi sebagai modal usaha tambahan serta untuk kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan anggota keluarga.
Menyambung penyampaian Rosalia, Martha Leko Dengi selaku koordinator kelompok kegiatan penghidupan menenun di dusun empat menyampaikan informasi kepada para anggotanya yang hadir bahwa dukungan modal usaha dalam bentuk dua dos benang yang diterima oleh para anggota kelompok merupakan hasil dari usulan para perwakilan Perempuan dan kelompok penghidupan baik pada saat kegiatan musyawarah tingkat desa maupun pada saat kegiatan pendampingan program BangKIT untuk melihat potensi pengembangan di desa Wura Homba yang kemudian ditindaklanjuti dalam perencanaan desa maupun dalam bentuk dukungan stimulan program BangKIT. Tandas Martha yang juga merupakan salah satu anggota pokja program BangKIT.
“Betul dari kami pemerintah desa Wura Homba juga telah menindaklanjuti usulan dari masyarakat dan pokja program BangKIT terkait dengan dukungan modal dalam bentuk benang kepada para penenun. Usulan itu telah kita realisasikan pada tahun 2024. Selain itu juga terdapat dukungan stimulan empat puluh dos benang dari program BangKIT kepada para penenun di Desa Wura Homba. Semua bantuan tersebut telah menjangkau lebih dari seratus penerima manfaat,” ungkap Welem Wora Kailo, Sekretaris Desa Wura Homba. Ia berharap stimulan dukungan modal yang diberikan kepada kelompok pengembangan penghidupan ini dapat membantu kegiatan usaha masyarakat kedepannya.
Kelompok penenun Desa Wura Homba ini juga merupakan penerima paket stimulan yang merupakan paket dukungan Program BangKIT dalam skala kecil yang disediakan untuk membantu menstimulasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu dari rencana pengembangan penghidupan yang dihasilkan kelompok kerja pengembangan penghidupan desa. Paket Stimulan BangKIT ini ditujukan untuk memberikan dorongan bagi kelompok masyarakat dalam memulai inisiatif yang mungkin menghadapi kesulitan untuk diluncurkan sendiri oleh masyarakat/kelompok masyarakat.