Pelatihan Teknis dan Manajerial Pengembangan Pertanian Hortikultura Secara Alami di Kabupaten Seram Bagian Timur
Perencanaan penghidupan berkelanjutan desa yang dikembangkan oleh masyarakat desa secara inklusif dan partisipatif melalui fasilitasi Program BangKIT (Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur) diharapkan dapat menjawab tantangan akses penghidupan masyarakat desa khususnya yang rentan terhadap kemiskinan dan kerawanan pangan. Untuk mengimplementasikan perencanaan penghidupan berkelanjutan desa yang telah dikembangkan tersebut, dibutuhkan dukungan sumberdaya dari berbagai pihak baik dari pemerintah, sektor swasta maupun dari swadaya masyarakat sendiri. Secara khusus, program BangKIT akan memberikan dukungan terhadap inisiatif yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas masyarakat melalui serangkaian pelatihan keterampilan teknis dan manajerial sesuai dengan kebutuhan.
Pelatihan keterampilan teknis dan manajerial di sektor pertanian khususnya tanaman komoditi hortikultura menjadi salah-satu inisiatif yang muncul dalam rencana penghidupan berkelanjutan masyarakat desa di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku. Kebutuhan akan hasil produksi tanaman komoditi hortikultura untuk bahan pangan rumah tangga dan pemenuhan permintaan pasar lokal cukup tinggi. Pada lokasi desa-desa pelaksanaan program BangKIT, produksi tanaman komoditi hortikultura masih sangat rendah. Di sisi lain, pada wilayah desa-desa tersebut, ketersediaan lahan masih cukup luas untuk pengembangan komoditi tanaman hortikultura dan belum dapat dioptimalkan. Masyarakat petani masih mengandalkan penggunaan pupuk kimiawi dan pestisida yang membuat biaya operasional semakin tinggi serta dapat menurunkan kualitas dari lahan pertanian. Kapasitas teknis dan pengetahuan petani serta manajerial kelembagaan kelompok petani masih terbatas dalam mengembangkan produksi tanaman komoditi hortikultura.
Atas identifikasi kebutuhan yang dipaparkan di atas, maka atas kerja sama program BangKIT dan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, diinisasilah sebuah Pelatihan Teknis dan Manajerial Pengembangan Pertanian Hortikultura Secara Alami. Pelatihan ini berlangsung dalam sembilan batch, dari tanggal 24 Februari - 6 Maret 2024. Pelatihan ini diikuti oleh sejumlah masyarakat petani di 28 desa yang berasal dari wilayah Pulau Gorom, Pulau Amersekaru, Pulau Panjang, Teluk Waru dan Gorom Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur. Pelatihan Teknis dan Manajerial Pengembangan Pertanian Hortikultura merupakan bagian dari dukungan implementasi perencanaan penghidupan berkelanjutan desa di Kabupaten Seram Bagian Timur oleh program BangKIT. Pelatihan ini bertujuan untuk Meningkatkan kapasitas kemampuan teknis dan pengetahuan berkaitan metode dan teknik penanaman, penggunaan pupuk dan penanganan hama secara alami bagi masyarakat petani dalam pengembangan tanaman komoditi hortikultura. Disamping itu, pelatihan ini juga untuk meningkatkan kapasitas manajerial kelembagaan kelompok tani berkaitan penataan administrasi, struktur dan peraturan kelompok, serta peran atau fungsi kelembagaan dalam mengoptimalkan produksi hasil tanaman komoditi hortikultura.
Pelatihan teknis dan manajerial pengembangan pertanian hortikultura secara alami ini difasilitasi oleh Armin Salassa, seorang petani dari Desa Salassa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang telah mendirikan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae. Komunitas tersebut merupakan tempat belajar para petani di wilayah tersebut berkaitan dengan sistem pertanian, termasuk mengenai pertanian hortikultura. Diharapkan melalui pelatihan ini, pengetahuan masyarakat mengenai pengembangan tanaman komoditi hortikultura secara alami serta pengetahuan manajerial kelembagaan kelompok tani tanaman komoditi hortikultura semakin meningkat. Dengan begitu, dapat meningkatkan pula akses peluang penghidupan bagi masyarakat desa-desa program BangKIT, Kabupaten Seram Bagian Timur.