Perencanaan penghidupan desa yang inklusif tiba pada tahap membuat konsensus atas rancangan pengembangan penghidupan yang telah disusun pada kegiatan musyawarah perencanaan sebelumnya. Mengawali 2024, program BangKIT memfasilitasi musyawarah desa  untuk membahas dan menyepakati bersama usulan rencana kegiatan penghidupan berkelanjutan di desa. 

Pertemuan tersebut melibatkan masyarakat desa, Kelompok Kerja (Pokja) Penghidupan Desa, Pemerintah Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Baik Kabupaten SBD dan SBT, pertemuan ini dilaksanakan di 30 desa di Kabupaten SBT dan 40 desa di Kabupaten SBD sepanjang bulan Januari 2024.
 

Rancangan pengembangan penghidupan yang telah dikonsultasikan kemudian disahkan sebagai dokumen perencanaan pengembangan penghidupan desa atau Village Livelihood Plan (VLP) yang siap untuk diimplementasikan oleh masyarakat desa. Untuk memastikan inisiatif masyarakat dapat terlaksana, VLP tersebut akan diintegrasikan dengan rencana pembangunan desa (RKP Desa)  dan perencanaan daerah (RKP 2024 & RKP 2025).

Pertemuan ini juga merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah desa tentang mekanisme perencanaan yang partisipatif. Proses konsultasi yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk saling menanggapi usulan dan menyepakati kegiatan yang diusulkan merupakan bagian penting dari perencanaan partisipatif.