Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Perdesaan Kawasan Timur Indonesia - BangKIT
Tim Program BangKIT Yayasan BaKTI bersama Pemerintah Daerah di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Seram Bagian Timur pada tahap awal telah melaksanakan serangkaian kegiatan koordinasi dan konsultasi dalam persiapan implementasi program, termasuk pembentukan kelompok kerja di tingkat kabupaten serta menyusun mekanisme perencanaan penghidupan desa yang berbentuk panduan untuk digunakan dalam pelaksanaan program BangKIT.
Sebagai permulaan resmi pelaksanaan program BangKIT di kedua kabupaten target, maka dilaksanakan pertemuan sosialisasi yang melibatkan pemangku kepentingan guna memberikan informasi mengenai teknis pelaksanaan Program, tujuan yang ingin dicapai, lokasi dan jangka waktu pelaksanaan program, pihak yang terlibat serta berbagai bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.
Selain sosialisasi tingkat kabupaten, dalam periode Juli sd September ini pula dilaksanakan Pelatihan bagi Fasilitator, sosialisasi tingkat Desa serta penyelesaian baseline survey. Adapun informasi lebih detail untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi Program BangKIT Tingkat Kabupaten
A. Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
Pada tanggal 18 Juli 2023 bertempat di Hotel Mutiara kota Bula -ibukota kabupaten SBT- telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Program BangKIT tingkat Kabupaten yang dihadiri sebanyak 80 peserta. Kegiatan ini bertujuan agar pemerintah desa dan kecamatan target, serta pemangku kepentingan terkait di tingkat kabupaten mendapatkan informasi dan dapat memahami apa yang menjadi tujuan program, lokasi dan jangka waktu pelaksanaan, pihak-pihak mana saja yang terlibat serta berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan selama masa implementasi program. Selain itu, umpan balik berupa saran masukan dan dukungan dari berbagai pihak relevan yang berkaitan dengan pelaksanaan program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur juga diperoleh dalam pertemuan ini.
Kegiatan sosialisasi dihadiri peserta dari berbagai kalangan baik pemerintah maupun non pemerintah. Hadir diantaranya adalah kepala desa/staf desa intervensi, perwakilan pemerintah kecamatan, Bappeda Litbang, Dinas PMD, Kelompok Kerja BangKIT, Perwakilan Organisasi Non Pemerintah serta media.
Mewakili Bupati SBT, sambutan sekaligus pembukaan kegiatan sosialisasi dibawakan oleh Wakil Bupati SBT, Bapak Idris Rumalutur. Dalam sambutannya, Bapak Idris Rumalutur menyampaikan bahwa mengubah pola pikir masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah, diperlukan pendampingan yang cukup intens agar perlahan-lahan masyarakat dapat belajar mengembangkan diri dan keluarga serta dapat mengubah pola hidup mereka menjadi lebih baik. Menurutnya, SBT adalah salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, tetapi sayangnya masyarakat terlalu lama tidur, mereka tidak mau bangkit untuk mengolah kekayaan daerah ini. “Untuk itu, melalui program BangKIT, saya mengajak semua komponen agar aktif dalam menggerakan semua sumberdaya diri, lembaga maupun desa guna pengembangan penghidupan dengan meningkatkan akses peluang penghidupan bagi masyarakat yang rentan kemiskinan dan kerawanan pangan di desa sasaran intervensi program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur” himbau Bapak Wakil Bupati yang juga merupakan Ketua Kelompok Kerja BangKIT Kabupaten SBT. Ia juga menyampaikan harapan pemerintah daerah SBT agar melalui program BangKIT kerjasama pemerintah kabupaten dan desa dapat dikembangkan menuju penghidupan yang lebih baik.
Kegiatan yang berlangsung sehari ini diisi dengan 3 materi presentasi yang masing-masing dibawakan oleh perwakilan dari Bappeda Litbang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten SBT serta dari sisi Program BangKIT sendiri.
B. Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT
Hari rabu tanggal 9 Agustus 2023 dilaksanakan kegiatan Sosialisasi program BangKIT Tingkat Kabupaten SBD. Pertemuan yang dilaksanakan di aula Hotel Anggrek Inn-Tambolaka dihadiri oleh 68 orang peserta yang terdiri dari 10 perempuan dan 58 laki-laki . Peserta terdiri dari unsur perwakilan desa, kecamatan serta kabupaten.
Pertemuan diawali dengan sambutan dari Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI Muhammad Yusran Laitupa. Dalam sambutannya Bapak Yusran secara umum menjelaskan tentang program BangKIT. Disampaikan bahwa Program BangKIT memiliki 2 komponen utama. Komponen pertama adalah pemberdayaan yang meliputi pengembangan penghidupan yang diawali dengan perencanaan, peningkatan kapasitas aparatur di level desa dan penguatan support sistem dari pemerintah daerah ke program di level desa. Sedangkan komponen kedua adalah terkait riset. Selama program ini berjalan selama itu pula dilakukan riset yang hasilnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat -melalui Bank Dunia- sebagai rekomendasi untuk inisiasi program pengentasan kemiskinan dan peningkatan mata pencaharian.
Hadir memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan sosialisasi, Sekertaris Daerah Kabupaten SBD, Bapak Fransiskus M. Adi Lalo, S.Sos. Beberapa poin penting yang dipaparkan Bapak Fransiskus pada kesempatan ini di antaranya terkait aspek penyebab kemiskinan ekstrim di SBD seperti keterbatasan ruang fiscal, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan SDM, isu kesetaraan gender, ketahanan pangan dan gizi buruk, konflik sosial serta ketidakstabilan politik.
Dalam kegiatan ini pula diisi dengan pemaparan materi yang berturut-turut dibawakan oleh drh. Oktavianus Dapadesa, M.Si selaku Kepala Bapperida Kab. SBD, Semon Lende selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. SBD dan terakhir presentasi oleh Ricky Djodjobo Project Coordinator Program BangKIT.
Beberapa poin rekomendasi dihasilkan dalam pertemuan ini di antaranya adalah perlu ada pembenahan data di desa, karena data menjadi titik pijak perencanaan. Perencanaan harus menyasar masyarakat miskin/marginal, perlu menyusun perencanaan yang lebih terpadu dan kolaboratif (tidak bersifat sectoral), perlu meningkatkan kerja sama antara swasta, NGO dan pemerintah. Menghimbau pemerintah desa untuk menjadikan data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) sebagai basis data dalam penyaluran bantuan di desa.
2. Sosialisasi Tingkat Desa
A. Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
Setelah dilaksanakan sosialisasi tingkat kabupaten, maka sosialisasi program dilanjutkan ke level desa. 30 Desa target di SBT menjadi lokasi pelaksanaan sosialisasi.
Di SBT, Sosialisasi tingkat Desa mulai dilakukan di Desa Solang, Kecamatan Teluk Waru, pada tanggal 18 Juli 2023 yang dihadiri oleh 46 orang (26 laki-laki dan 20 perempuan). Peserta terdiri dari beberapa unsur masyarakat seperti pemerintah Desa, kader desa, perwakilan dusun, perwakilan tokoh masyarakat, dan perwakilan kelompok-kelompok marginal/misikin.
Selain Desa Solang yang sosialisasinya dilaksanakan pertama di bulan Juli, selama bulan Agustus terdapat 29 Desa di 4 Kecamatan yang diselesaikan proses sosialisasinya dengan total peserta yang hadir sebanyak 1.440 orang, yang terdiri 791 orang laki-laki dan 646 orang perempuan. Dengan demikian sosialisasi telah dilaksanakan di semua desa (30 desa) yang menjadi target di SBT.
Kegiatan Sosialisasi pengenalan program BangKIT di 30 desa target kabupaten SBT dilaksanakan bersama oleh Pemerintah desa, Tim BangKIT – Yayasan BaKTI serta anggota Kelompok Kerja Program BangKIT Kabupaten.
Adapun agenda kegiatan dalam setiap sosialisasi desa di SBT terdiri dari Presentasi materi Harmonisasi kegiatan Program BangKIT - BaKTI dan Bappeda, Presentasi materi terkait sosialisasi program BangKIT oleh Koordinator Kabupaten, penyampaian materi oleh Perwakilan anggota Pokja Kabupaten dan diskusi tanya jawab. Diskusi tanya jawab kemudian diikuti dengan pembentukan kelompok kerja tingkat desa yang difasilitasi oleh fasilitator desa program BangKIT.
B. Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT
Jumlah desa target di Kabupaten SBD adalah 40 desa. Sosialisasi tingkat desa dilaksanakan mulai Juli sampai dengan September. Desa pertama yang menjadi lokasi sosialisasi adalah desa Kalaki Kambe, Kecamatan Wewewa Barat. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2023 yang dihadiri oleh 51 orang (40 laki-laki dan 11 perempuan). Peserta sosialisasi terdiri dari beberapa unsur seperti Bapperida, Tim BangKIT, Perangkat Desa, KPM, Kepala Dusun, Kelompok Tani, Tokoh masyarakat, Kelompok Tani, Bumdes, Anggota Gapoktan, Pengelola PAUD, masyarakat umum.
Sosialisasi 39 desa lainnya, dilakukan secara simultan mulai pada minggu ke empat Agustus 2023, setelah kegiatan ToT untuk staf kabupaten selesai dilakukan.
Hingga bulan September semua dari 40 desa yang menjadi target di SBD yang telah mendapatkan sosialisasi program di desa. Sehingga secara total, terdapat 40 kegiatan sosialisasi di tingkat desa di Kab. SBD yang dihadiri oleh 1585 orang, dengan komposisi 697 orang laki-laki dan 888 perempuan.
Adapun output dari kegiatan sosialisasi program di tingkat desa adalah terinformasinya pemerintah desa dan para pihak serta masyarakat umum di Desa terkait implementasi program BangKIT, masyarakat desa memahami apa yang menjadi tujuan program, waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat serta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Output lainnya adalah terbentuknya forum tingkat desa secara partisipatif dan inklusif yang akan mendukung pelaksanaan proses pengembangan perencanaan penghidupan desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
3. Pelatihan Fasilitator Tingkat Kabupaten
Implementasi program BangKIT melibatkan tenaga fasilitator program yang direkrut secara eksternal yang bertugas melakukan pendampingan penuh waktu di masing-masing desa lokasi intervensi selama durasi program. Selain itu untuk memastikan keberlanjutan, proses pengambilalihan pengetahuan dan keterampilan guna melanjutkan praktik baik yang teridentifikasi dari pelaksanaan program BangKIT, implementasi program juga melibatkan tenaga fasilitator kabupaten yang berasal dari berbagai OPD teknis yang tergabung dalam kelompok kerja yang telah dibentuk di tingkat kabupaten.
Dalam memastikan implementasi program berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan mencapai tujuan yang ditargetkan, seluruh tim yang terlibat dalam implementasi program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur perlu untuk memiliki pengetahuan, kemampuan teknis dan penguasaan metode atau mekanisme yang sama dalam memfasilitasi proses pengembangan perencanaan penghidupan yang inklusif berbasis masyarakat berdasarkan materi modul panduan yang telah disusun oleh tim program.
Kegiatan pelatihan fasilitator kabupaten bertujuan untuk membangun kapasitas para fasilitator program BangKIT dan tim fasilitator pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur dalam melakukan proses fasilitasi pengembangan perencanaan penghidupan desa yang inklusif dan berbasis masyarakat melalui penguasaan teori dan praktik langsung metode atau mekanisme perencanaan penghidupan desa berdasarkan modul panduan program, serta mendapatkan masukan untuk perbaikan atas materi perencanaan pengembangan penghidupan berkelanjutan yang dikembangkan program BangKIT.
Kegiatan pelatihan fasilitator pengembangan perencanaan penghidupan desa program BangKIT dilaksanakan dalam bentuk kombinasi pembelajaran di dalam kelas dan praktek simulasi fasilitasi proses langsung di lokasi desa terpilih.
A. Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
TOT ini dilakukan pada 10 s/d 17 Juli 2023. Dengan total peserta 23 orang, 13 orang di antaranya adalah staf program BangKIT di Kab. SBT dan sisanya 10 orang adalah staf Pokja Kabupaten. Pelaksanaan training ini terdiri atas 2 bagian, 1 bagian merupakan training ruangan berisi materi, teknik dan simulasi ruangan, sementara 1 bagian sisanya merupakan praktek lapangan yang dilaksanakan di desa Solan, Kec. Teluk Waru
Praktik lapangan di Desa Solan, Kecamatan Teluk Waru, SBT
B. Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT
TOT ini telah selesai dilaksanakan mulai dari tanggal 31 Juli 2023 - 08 Agustus 2023, dengan jumlah total peserta 30 orang, 16 orang tim BangKIT SBD (10 laki-laki dan 6 perempuan), dan 14 orang (10 Laki-laki dan 4 perempuan) tim fasilitator Kabupaten (perwakilan dinas-dinas teknis terpilih). Pelaksanaan training ini terdiri atas 2 bagian, 1 bagian merupakan training ruangan berisi materi, teknik dan simulasi ruangan, sementara 1 bagian sisanya merupakan praktek lapangan di desa Kalaki Kambe, Kec. Wewewa Barat.
4. Baseline Survey
Saat ini baik di Kabupaten Sumba Barat Daya maupun di Kabupaten Seram Bagian Timur masing-masing tim BangKIT kabupaten telah merampungkan kegiatan baseline survey pengambilan data lapangan di masing-masing target desa. Secara total, 1.440 rumah tangga dan 403 responden yang disampling tersebar pada 92 desa dari 14 kecamatan di dua kabupaten target. Saat ini data lapangan yang diperoleh dari survey sedang dalam proses pengolahan untuk kemudian dianalisis sesuai kebutuhan program.
Baseline survey bertujuan untuk mengumpulkan data-data dasar terkait profil rumah tangga target dan aset-aset penghidupannya, kondisi perencanaan desa, persepsi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya sekitar desa, dan data kualitatif terkait partisipasi dan peran pemerintah Kabupaten/kecamatan pada perencanaan di tingkat desa.
Survey baseline terdiri atas dua jenis survey, yakni survey berbasis rumah tangga yang dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan aplikasi berbasis smartphone. Rumah tangga yang disampling merupakan rumah tangga miskin yang dipilih secara acak berdasarkan daftar kk miskin dari desa. Survey yang kedua adalah interview mendalam terhadap responden target, yang berasal dari aparat pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten serta perwakilan tokoh masyarakat (tokoh agama, adat, kelompok pemuda, dan kelompok produktif) desa.
Kegiatan Pengumpulan data pada kegiatan Baseline Survey