Sistem Pertanian Terintegrasi dari Kupang Nusa Tenggara Timur
Pada tanggal 12 Februari 2025 GS Organik menerima kunjungan Penjabat Gubernur NTT, Andriko Susanto. Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi atas kreativitas usaha tani terintegrasi yang dikembangkan GS Organik di Kabupaten Kupang. Dalam diskusi yang berlangsung di serambi kantor GS Organik Gubernur Andriko Susanto mendengarkan pemaparan GS Organik serta memberikan input-input bagi pengembangan GS Organik ke depan. “Kami percaya dengan kolaborasi, kerja keras dan kerja cerdas kita bisa membangun pertanian yang lebih maju, mandiri dan berkelanjutan, untuk kini dan nanti” ungkap Gestianus Sino pegiat sekaligus pemilik GS Organik.
Program BangKIT adalah salah satu program yang dikelola BaKTI yang focus pada peningkatan penghidupan masyarakat berkelanjutan. Salah satu wilayah kerja program ini adalah Kabupten Sumba Barat Daya. Pelatihan Teknis dan Manejerial. Pengembangan Usahan Pertanian Organik Terpadu Bagi Petani di Desa Program Bangkit di Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya NTT dilaksanakan pada tanggl 25 sd 27 Maret 2024. Dalam kegiatan ini hadir Gestianus Sino berbagi materi terkait pertanian terintegrasi kepada petani-petani desa dampingan Program BangKIT yang ada di Kecamatan Kodi.
Kegitan ini bertujuan untuk memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan pertanian organik oleh masyarakat setelah mengikuti Pelatihan Pertanian Organik Terintegrasi, Melakukan konsultasi atas tantangan dan pembelajaran setelah melakukan praktek pertanian organik oleh masyarakat dan Meningkatkan pemahaman dan kemampuan teknis masyarakat tentang metode dan teknik pertanian organik terintegrasi. Terutama Pengembangan tanaman hortikultura dan palawija.
Pada awal tahun tepatnya tanggal 3 dan 4 Januari 2025, Gestianus Sino Praktisi Praktik Cerdas Pertanian Terintegrasi memberikan materi Pelatihan Pertanian Organik Terintegrasi, bagi Perempuan Adat di Komunitas Rendu (Malapoma) Aesesa Selatan dan Komunitas Adat Ndora (galawea) kecamatan Nangaro, Kecamatan Kabupaten Nagekeo Flores NTT. Komunitas Adat Rendu dan Ndora merupakan dua kelompok masyarakat tradisional yang berada di Kabupaten Ngada, Flores, NTT, dikenal dengan sistem sosial dan budaya berbasis adat ngadhu-bhaga (tradisi megalitik dan pembagian klan). Kedua komunitas ini mempertahankan mata pencaharian utama berupa pertanian subsisten (jagung, padi, ubi) dan perkebunan kopi, serta melestarikan ritual adat, tenun ikat, dan arsitektur rumah tradisional.