Workshop Pengembangan Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa yang Inklusif dan Berbasis Masyarakat di Desa-desa Replikasi Program BangKIT Kabupaten Seram Bagian Timur
Pada Oktober 2024, Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur (BangKIT) memfasilitasi Workshop Workshop Pengembangan Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa yang Inklusif dan Berbasis Masyarakat di Desa-desa Replikasi Program BangKIT Kabupaten Seram Bagian Timur.
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk pemutakhiran data dan informasi desa agar mendapatkan gambaran objektif desa dengan mengenali peluang, potensi sumber daya dan risiko penghidupan masyarakat. Selanjutnya merumuskan dan menetapkan tujuan bersama serta perencanaan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam pencapaian tujuan bersama berdasarkan hasil penilaian kondisi objektif desa.
Workshop ini berlangsung pada 11-13 Oktober di Balai Pertemuan Desa Tubir Masiwang Kecamatan Teluk Waru. Serta 28-30 Oktober 2024, bertempat di Balai Pertemuan Desa Lalasa Kecamatan Pulau Panjang dan Balai Pertemuan Desa Aran Kecamatan Gorom Timur. Ketiga desa ini merupakan desa yang berada di luar desa sasaran Program BangKIT. Namun desa tersebut diusulkan oleh kecamatannya untuk mereplikasi Program BangKIT berdasarkan inisiatif kepala desa masing-masing. Ketiga desa ini tersebut berstatus desa administratif dengan gambaran karakteristik desa yang keseluruhannya hampir sama namun berbeda pada luas wilayah dan jumlah penduduk.
Secara umum mata pencaharian masyarakat di ketiga desa yang dilatih ini mengikuti musim. Jadi pada musim angin atau gelombang masyarakat akan cenderung ke lahan untuk berkebun, kemudian pada musim panas masyarakat akan cenderung ke laut untuk mencari ikan. Untuk Desa Tubir Masiwang Kecamatan Teluk Waru dan Desa Aran Kecamatan Gorom Timur sendiri, hampir semua masyarakatnya memiliki tanaman jangka panjang (pala & cengkeh). Sedangkan Desa Lalasa tidak memiliki tanaman jangka panjang, penduduknya lebih banyak mengolah hasil perikanan menjadi ikan asin dan gurita kering untuk dijual ke luar desa.
Penghidupan masyarakat yang sebagian besar bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam menjadikan masyarakat lebih rentan terhadap perubahan iklim. Untuk meningkatkan akses peluang penghidupan bagi masyarakat desa, Program BangKIT pun memfasilitasi pengembangan perencanaan penghidupan di desa yang inklusif melalui penguatan kapasitas masyarakat dan pemerintah desa dalam menyusun perencanaan penghidupan yang inklusif dan partisipatif, berdasarkan aset sumberdaya yang dimiliki dan terintegrasi dalam sistem perencanaan pembangunan desa yang berlaku.
Perencanaan desa akan dikembangkan melalui kegiatan pengkajian keadaan desa, serta pemutakhiran data dan informasi profil desa untuk mendapatkan gambaran objektif desa dengan mengenali peluang, potensi sumber daya dan risiko penghidupan masyarakat desa. Berdasarkan penilaian kondisi objektif desa tersebut kemudian dirumuskan dan tetapkan tujuan bersama yang ingin dicapai serta tantangan atau kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan tersebut. Selanjutnya dirumuskan bersama upaya atau tindakan yang harus dilakukan dengan segala potensi yang dimiliki dalam mengatasi tantangan atau kendala yang ada untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.